SEKILAS TENTANG EOS 550D
Saat bulan Februari 2010, Belum lama menikmati Canon EOS 1000D yang merupakan new entry untuk DSLR, Canon bulan itu sudah merilis lagi kamera DLSR terbaru dengan type EOS 550D yang bisa di tebus dengan harga $799. Harga ini hampir sama dengan type EOS 500D, walaupun sama-sama untuk kelas semi-profesional EOS 550D memiliki banyak fitur baru yang hampir menyamai EOS 7D yang belum lama di luncurkan.
Pengembangan terbaru dapat dilihat di tubuh ringan EOS 550D yang sudah memiliki sensor 18 Megapixel APS-C CMOS, dengan prosesor gambar DIGIC 4 dan kemampuan untuk merekam video 1920x1080p film HD. Pengaturan standar ISO 100-6.400 (expandable to ISO 12.800), Sistem 14-bit pemrosesan gambar juga menghasilkan gradasi halus dan warna alami, begitu pula untuk cetakan kualitas tinggi dan di layar tampilan. Untuk pembacaan fokus sangat cepat dan akurat, EOS 550D menampilkan 9-point AF system dengan satu ekstra-sensitif tipe silang titik di tengah, pengambilan gambar secara kontinyu dapat dilakukan 3,7 per detik (fps).
Mirip memang dengan fitur yang ada pada Canon EOS 7D tetapi dengan harga dibawah 7D tentu EOS Canon 550D patur dipertimbangkan bagi para newbie yang ingin berkawan dengan Canon EOS 550D. Fitur baru EOS 550D :
18 Megapixel APS-C CMOS sensor
DIGIC 4 processor with ISO 100-6400 (Expansion to 12800)
Continuous shooting at 3.7fps
Full HD movie recording with manual control and selectable frame rates
7.7cm (3.0”) 3:2 Clear View LCD with 1,040k dots
iFCL metering System with 63-zone Dual-layer Metering Sensor
Quick Control screen to change shooting settings
Exposure compensation +/-5 stops (although viewfinder scale is still +/-2 stops)
Select maximum value for Auto ISO
External Microphone socket
Movie crop function
Eye-Fi connected functions compatibility
sumber : http://didik.blogsome.com/2010/02/10/canon-eos-550d-terbaru-untuk-entry-level/
EOS 550D, Resolusi Tinggi di Kelas Menengah
Untuk mempertahankan tahtanya sebagai produsen kamera dengan pangsa pasar terbesar, Canon meluncurkan EOS 550D untuk menggantikan posisi EOS 500D. Sebagai DSLR kelas menengah, yang berada satu kelas di atas DSLR entry level, kamera tersebut ditawarkan dengan harga yang kompetitif. Apalagi, saat dilihat dari spesifikasinya, fitur yang ditawarkan EOS 550D hampir mirip dengan EOS 7D. Padahal, harga EOS 7D hampir dua kalinya. Akan tetapi, kedua kamera tersebut memiliki konsep pengoperasian yang jauh berbeda karena keduanya bermain di kelas yang berbeda pula.
Dibandingkan dengan pendahulunya, desain bodi EOS 550D tidak banyak mengalami perubahan. Canon hanya menambahkan tombol baru untuk perekam video sebagai satu-satunya perubahan pada desain bodi. Rupanya, Canon lebih menitikberatkan pada sisi dalam kamera sehingga kamera baru tersebut dapat bersaing dengan para kompetitor di kelasnya.
Fitur Meningkat Tajam
Karena para kompetitornya sudah lebih dulu menawarkan sebuah DSLR kelas menengah yang sarat dengan feature, Canon memutuskan untuk meluncurkan pesaing baru dengan spesifikasi sangat tinggi.
Perubahan pertama dilakukan dengan meningkatkan resolusi EOS 550D menjadi 18,7 Megapixel. Resolusinya menjadi yang tertingggi di kelasnya. Untuk menampilkan hasilnya, digunakan layar LCD 3,0 inci beresolusi 1.040.000 Pixel. Pendahulunya sudah menggunakan jenis yang sama. Namun, Canon melakukan perubahan format LCD menjadi 3:2 pada EOS 550D. Dengan format baru tersebut, LCD kamera dapat menampilkan gambar secara utuh karena sensor kamera juga menggunakan format yang sama. Hal tersebut menguntungkan saat kamera sedang menjalankan mode Live View atau perekam video.
Namun, perbaikan yang patut diperhitungkan pada EOS 550D terletak pada sistem meteringnya. Kamera tersebut sudah menggunakan sistem metering berteknologi iFCL berjumlah 63-titik sensor yang mulai diperkenalkan di EOS 7D. Teknologi metering tersebut menggunakan semua sensor fokus, tonal warna, dan kualitas cahaya sebagai referensi pengukuran pencahayaan. Karena itu, hasil pengukuran pencahayaan menjadi lebih akurat dan konsisten. Bahkan, saat digunakan pada situasi backlight, pencahayaan yang dihasilkan relatif baik.
Yang terasa lebih istimewa, EOS 550D juga mempunyai cakupan nilai kompensasi pencahayaan yang jauh lebih luas. Pada umumnya, kamera hanya memiliki pilihan kompensasi dari -2 EV samapi +2EV. Pada EOS 550D, cakupan nilai kompensasi pencahayaan diperluas dari -5EV sampai +5EV. Hanya saja, nilai baru tersebut bisa dilihat hanya di LCD. Di viewfinder, parameter nilainya tetap dari -2 EV sampai +2 EV. Dengan cakupan nilai kompensasi yang lebih luas, Anda tidak perlu lagi harus pindah ke mode pemotretan manual di saat harus melakukan kompensasi pencahayaan secara ekstrem saat di situasi berkontras tinggi. Dengan demikian, pemotretan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan nyaman.
Yang benar-benar baru dari EOS 550D adalah baterainya. EOS 550D menggunakan baterai tipe BP-E8. Secara otomatis, battery grip pun harus menggunakan tipe yang baru, BG-E8. Dalam pengujian di lapangan, baterai tersebut memiliki performa yang terbilang baik. Baterai dapat digunakan untuk melakukan lebih dari 600 pemotretan.
Bodi EOS 550D dan lensa EF-S 18-135 mm merupakan pasangan yang fleksibel untuk digunakan dalam banyak situasi. Keduanya pun mampu menunjukkan hasil yang nyaris sempurna saat digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas sehari-hari di sekeliling kita.
PERBANDINGAN EOS 550D DENGAN 500D
Cukup sulit untuk mengkategorikan Canon EOS 550D. Nampaknya didesain untuk para antusias dan pengguna awam DSLR, namun teknologi yang ditawarkan cukup tinggi, dengan harga yang cukup tinggi dari yang kita harapkan untuk kamera di sektor ini. Mungkin 550D dibuat untuk menggantikan posisi 500D (seri EOS yang lebih awal). 550D secara quality lebih mendekati camera prosumer EOS7D
Hal yang ditonjolkan oleh EOS 550D adalah HD Movie Mode, dengan frame rate 30 fps. Pengaturan Manual exposure, dan option penggunaan external stereo microphone. EOS 550D juga mengimplementasikan metering system dari EOS 7D.
Fitur Utama
- 18 Megapixel APS-C CMOS sensor
- DIGIC 4 processor with ISO 100-6400 (Expansion to 12800)
- Continuous shooting at 3.7fps
- Full HD movie recording with manual control and selectable frame rates
- 7.7cm (3.0”) 3:2 Clear View LCD with 1,040k dots
- iFCL metering System with 63-zone Dual-layer Metering Sensor
- Quick Control screen to change shooting settings
- Exposure compensation +/-5 stops (although viewfinder scale is still +/-2 stops)
- Select maximum value for Auto ISO
- External Microphone socket
- Movie crop function
- Eye-Fi connected functions compatibility
Perbandingan EOS 550D vs EOS 500D
- Higher resolution 18MP CMOS with gapless micro lenses
- ISO 6400 no longer in ‘expanded’ range (12,800 max remains the same)
- Redesigned buttons and new movie/live view button
- Customizable auto ISO ranges
- Improved 63 zone metering (iFCL)
- 3:2 format screen with more pixels
- Improved movie functionality
- Slightly higher burst shooting rate (though buffer holds fewer shots)
- HDMI control (CEC)
- SDHX Compatible
Teknologi yang diterapkan
Gapless micro lenses
Pertama kali diperkenalkan di seri 50D, sensor EOS 550D sensor menggunakan gapless micro lenses, dimana meningkatkan efisiensi tiap pixel.
63-point iFCL metering
Menggunakan metering 63-zone dual layer iFCL (yg digunakan EOS 7D). Sistem iFCL menggunakan fokus, warna dan The iFCL system uses focus, color dan info luminance untuk menentukan exposure yang konsisten. Setipa fokus point menyajikan informasi jarak kepada metering system untuk menentukan perhitungan exposure yang tepat.
Metering sensor lebih sensitif terhadap sinar merah yang dapat menyebabkan overexposure. Canon EOS 550D mengatasi hal ini dengan menggunakan dual layer sensor, dimana 1 layaer sensitif terhada cahaya merah dan hijau dan yang lain sensitif tehadap cahaya biru dan hijau. Lalu algoritma metering akan membandingkan level dari kedua layer dan mengatur metering.
Nah, kita coba analisis dari perbandingan spesifikasi kunci terlebih dahulu:
- Viewfinder sedikit lebih besar (0.87x dibanding to 0.78x)
- 15 megapixels (dibanding 12 megapixel)
- ISO sampai 12800
- Proses gambar 14 bit (dibanding 12 bit)
- Ada vertikal grip (beli terpisah)
- Layar lebih besar 3 inci (dibanding 2.7 inci)
- Resolusi layar lebih tinggi (920.000 piksel dibanding 230.000 piksel)
- Waktu rekam 18 menit atau 4GB (dibanding 5 menit)
- Mampu merekam HD full 1080p, meskipun sedikit putus-putus karena hanya 20 fps.
- Kompatibel ke semua jenis lensa Canon EOS baik EF-S atau EF sedangkan Nikon D5000 hanya kompatibel dengan lensa Nikon AF-S dan Sigma HSM
- Layar LCD yang bisa diputar 360 derajat
- Memotret lebih cepat 4 gambar per detik (dibanding 3.4 per detik)
- Memiliki 11 titik fokus (dibanding 9 titik fokus)
- Memiliki bodi lebih tinggi sehingga pegangan lebih mantap
- Memiliki pilihan 19 scenes yang biasanya terdapat pada kamera kompak
Hal lain yang menarik untuk disinggung adalah scenes mode pada Nikon D5000 lebih banyak daripada Canon 500D, ini menggambarkan bahwa Nikon D5000 didesain untuk memuluskan transisi dari penguna kamera digital kompak ke sistem DSLR yang semakin terjangkau.
Bagi pengguna kompak yang ingin bertransisi ke DSLR, maka Nikon D5000 mungkin bisa lebih menjembatani dibandingkan Canon 500D. Di lain pihak, bila Anda cukup berpengalaman dalam DSLR, dan ingin mencoba-coba merekam video, Canon 500D mungkin lebih cocok.
GBU
source: http://gaptek28.wordpress.com/2009/04/18/canon-500d-vs-nikon-d5000/