Catatan
Sriwijaya Dimanakah Engkau?
(By Adrian Fajriansyah, 24 Mei 2011)
Berjalan-jalan menyelusuri jalanan Palembang yang panas dan terik.
Satu-satu tempat bersejarah di kota ini ku lewati.
Tersimpan suatu kebangga dari setiap arcah, setupa dan dokumen-dokumen bahwa dahulu kalah di sini di tanah yang aku pijak ini pernah ada suatu kerajaan besar dan jaya, SRWIJAYA.
Termenung aku membayangkan bagaimana dahulu beratus tahun yang lalu Sang Daputa Hiang bersama bala tentaranya menuju Palembang dan mendirikan sebuah kerjaan yang kelak akan menjadi sebuah kebangga bagi bangsa ini karena kehebatannya dimasa lampau.
Srwijaya, ditangan merekalah kebanggaan bangsa ini diletakkan.
Tapi sekarang dimanakah jejak langkahmu kau tinggalkan. Seolah dirimu ingin hilang ditelan bumi bersama cerita kejayaanmu tempo dulu.
Tak sudikah engkau untuk membagi sedikit rasa bangga itu kepada kami.
Hampir semua cerita tentangmu bekata bahwa engkau adalah sebuah kerjaan yang hebat dan besar.
Namun hanya serpihan-serpihan acra dan setupa yang kau tinggalkan.
Okey tak apa.
Mungkin ini adalah cara terbaik yang engkau rencanakan agar kami terus mencari dan engkau menjadi misteri.
Karena sesungguhnya bangsa ini memang tak pantas diberi sedikit sisa kekayaanmu, krn kami orang-orang yang rakus bila melihat emas, berlian, dan permata yang berlimpah.
Bayangkan bila sekarang kau masih meninggalkan sebongkah harta berlimpah, tak bisa dibayangkan mungkin kami sudah saling membunuh untuk mendapatkannya.
Inilah yang terbaik, Sriwijaya akan terus menjadi misteri, dan kami akan terus mencari, sampai kelak kami bosan. Namun kebanggaan atas dirimu akan tetap ada di hati semua orang, di hati orang Palembang dan di hati bangsa Indonesia..
(Catatan perjalanan saat minggat ke kampus. Palembang, Selasa, 24 Mei 2011).