Panas Dingin di Pulau Bunga


DI BALIK PERJALANAN

Panas Dingin di Pulau Bunga

20170824dri35

Senja di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. (BY ADRIAN FAJRIANSYAH)

Mendapatkan tugas meliput Jelajah Sepeda Flores 2017 oleh Harian Kompas merupakan keberuntungan, khususnya bagi saya, Adrian Fajriansyah (DRI). Sebab, ini pengalaman pertama kali buat saya menginjakkan kaki ke wilayah Indonesia bagian timur walaupun Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur masih tergolong dalam Waktu Indonesia Bagian Tengah/WITA.

Dalam benak saya, Pulau Flores merupakan daerah yang gersang sebagaimana wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) lain. Hal ini karena stigma media yang selalu memberitakan tentang kekeringan panjang di wilayah NTT walaupun sebenarnya itu hanya terjadi di beberapa wilayah saja. Akibatnya, saya memukul rata bahwa semua wilayah NTT, termasuk Pulau Flores gersang dan panas luar biasa.  Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Indonesia, Nusa Nipa, Nusa Tenggara Timur, Pulau Flores, Wonderful Indonesia

Ironi Negeri Kaya tapi Miskin


 KEMISKINAN ACEH

Ironi Negeri Kaya tapi Miskin

20140415-DRI-04

Gambar 1. Riki lima tahun usianya, juru parkir pekerjaannya. Anak-anak di usia sebayaku masih asik bermain paling tidak di Taman Kanak-Kanak. Namun, aku tidak. Aku banyak menghabiskan hari-hari ku di jalan bersama teriknya matahari dan panasnya aspal hitam.

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu, demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu. Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu, dipaksa pecahkan karang, lemas jarimu terkepal.

Begitulah sepenggal lirik lagu ”Sore Tugu Pancoran” karya musisi Iwan Fals yang persis mengambarkan kondisi Riki, bocah laki-laki berusia lima tahun yang bekerja sebagai tukang parkir di kawasan Jalan Muhammad Jam, Banda Aceh. Baca lebih lanjut

5 Komentar

Filed under Berita Dari Aceh

Lima Tahun Berjuang Mencari Keadilan


SISI KEMANUSIAAN

Lima Tahun Berjuang Mencari Keadilan

(By Adrian Fajriansyah, Sabtu, 12 Oktober 2013)

Yermias Silkaty (66) tinggal di Jakarta. Ditinggalkan kampung halamannya di Desa Oirata, Pulau Kisar, Maluku Barat Daya, Maluku. Tujuannya, mencari keadilan atas kasus kematian anaknya yang terjadi lima tahun silam. Demikian keterangannya saat ditemui di kantor pusat partai politik berlogo banteng, Jakarta Selatan, Kamis sore (26/9).

Yermias Silkaty (66) tinggal di Jakarta. Ditinggalkan kampung halamannya di Desa Oirata, Pulau Kisar, Maluku Barat Daya, Maluku. Tujuannya, mencari keadilan atas kasus kematian anaknya yang terjadi lima tahun silam. Demikian keterangannya saat ditemui di kantor pusat partai politik berlogo banteng, Jakarta Selatan, Kamis sore (26/9).

Sembilan bulan sudah Yermias Silkaty (66) tinggal di Jakarta. Ditinggalkan kampung halamannya di Desa Oirata, Pulau Kisar, Maluku Barat Daya, Maluku. Tujuannya, mencari keadilan atas kasus kematian anaknya yang terjadi lima tahun silam. Baca lebih lanjut

4 Komentar

Filed under Berita Dari Jakarta